SKYSHI MEDIA – Apa jadinya jika tradisi kuliner lokal yang sarat makna budaya dipadukan dengan kreativitas modern? Jawabannya bisa Anda temukan di Festival Rakyat Bersama Skyshi, sebuah ajang yang berhasil menyatukan cita rasa, seni, dan kebersamaan dalam satu perayaan besar.
Festival kuliner ini bukan hanya soal makanan, tetapi juga tentang identitas, cerita, dan warisan budaya yang dikemas menarik untuk generasi muda. Tak heran, acara ini menjadi magnet wisatawan lokal hingga mancanegara.
Kuliner sebagai Jantung Festival
Festival rakyat selalu identik dengan tawa, musik, dan keramaian. Namun, Skyshi menghadirkan sesuatu yang berbeda: kuliner sebagai pusat perhatian.
Dari jajanan tradisional seperti klepon, serabi, hingga sate maranggi, semuanya tersaji dengan cara yang lebih modern namun tetap menjaga rasa otentiknya. Di sisi lain, pengunjung juga bisa menemukan tren kuliner kekinian, mulai dari kopi susu rempah, dessert fusion, hingga street food ala internasional.
“Ini bukan sekadar makan, tapi merayakan cerita di balik setiap hidangan,” ujar salah satu pengunjung, Sinta (26), yang datang bersama keluarganya.
Daya Tarik Kuliner Unik
Mengapa festival ini begitu populer? Karena setiap stand kuliner menghadirkan keunikan yang membuat pengunjung penasaran.
Beberapa contoh hidangan yang jadi favorit antara lain:
- Es Dawet Latte – perpaduan minuman tradisional Jawa dengan sentuhan kopi modern.
- Pizza Rendang – hasil inovasi chef muda yang memadukan kuliner Minang dengan masakan Italia.
- Bakso Keju Lava – bakso jumbo yang melelehkan kejutan keju di setiap gigitan.
- Nasi Goreng Pelangi – nasi goreng dengan pewarna alami dari sayuran, yang bukan hanya indah dipandang tetapi juga sehat.
Kombinasi ini membuat pengunjung tidak hanya makan, tapi juga merasakan sensasi “petualangan rasa” yang jarang ditemui di tempat lain.
Ruang untuk UMKM Lokal
Salah satu misi utama Festival Rakyat Bersama Skyshi adalah memberdayakan pelaku UMKM kuliner. Ratusan pedagang kecil mendapat kesempatan memamerkan produk mereka di panggung besar.
“Banyak dari mereka yang biasanya hanya jualan di pasar atau pinggir jalan. Lewat festival ini, mereka bisa bertemu langsung dengan ribuan pengunjung, bahkan investor,” jelas panitia penyelenggara.
Langkah ini sejalan dengan tren ekonomi kreatif, di mana kuliner lokal menjadi aset besar yang bisa mendorong pertumbuhan ekonomi sekaligus menjaga warisan budaya.
Lebih dari Sekadar Kuliner
Selain mencicipi makanan, pengunjung juga disuguhi berbagai atraksi seni seperti pertunjukan musik tradisional, tari daerah, hingga workshop memasak makanan khas Nusantara.
Anak-anak muda juga bisa ikut serta dalam kompetisi food photography dan vlogging challenge, yang semakin memperkuat citra festival ini sebagai acara all in one untuk hiburan, edukasi, dan inspirasi.
Tak hanya itu, Skyshi juga menghadirkan area interaktif berupa “museum rasa” – sebuah ruangan yang menampilkan sejarah kuliner Nusantara lengkap dengan aroma, gambar, dan penjelasan audio.
Festival sebagai Identitas Kota
Festival kuliner ini bukan sekadar event musiman. Ia menjadi representasi identitas kota penyelenggara. Di setiap festival, selalu ada ciri khas yang ditonjolkan, entah itu makanan lokal, seni budaya, atau inovasi kuliner khas anak muda.
“Kalau kita bicara tentang kuliner, sebenarnya kita sedang bicara tentang identitas. Apa yang kita makan mencerminkan siapa kita,” kata seorang pakar budaya yang turut hadir.
Dengan cara ini, festival rakyat bukan hanya memperkenalkan makanan, tetapi juga memperkuat citra kota sebagai pusat kreativitas dan warisan budaya.
Antusiasme Generasi Muda
Menariknya, mayoritas pengunjung festival adalah Gen Z dan milenial. Mereka datang tidak hanya untuk makan, tetapi juga untuk mengabadikan momen. Spot foto Instagramable dengan dekorasi unik, booth berwarna cerah, hingga panggung musik modern membuat festival ini terasa kids jaman now friendly.
Menuju Festival Kuliner Mendunia
Melihat kesuksesan ini, Skyshi berencana membawa festival kuliner ke tingkat internasional. Rencananya, acara serupa akan digelar di beberapa kota besar Asia Tenggara, dengan mengangkat kuliner khas Indonesia sebagai daya tarik utama.
Langkah ini diharapkan bisa menjadikan kuliner Nusantara sebagai bagian dari diplomasi budaya, sekaligus memperkenalkan Indonesia ke dunia melalui makanan.
Festival Rakyat Bersama Skyshi membuktikan bahwa kuliner bukan hanya soal mengisi perut, tetapi juga medium untuk merayakan budaya, membangun ekonomi, dan memperkuat identitas.
Dari klepon hingga pizza rendang, dari UMKM kecil hingga brand besar, semua menyatu dalam satu perayaan rakyat yang penuh warna. Tidak heran jika festival ini digadang-gadang sebagai salah satu event kuliner terbesar dan paling dinanti di Indonesia.
Jadi, siapkah Anda menjelajahi kuliner unik di festival berikutnya?***
