Wabup Agus Suranto Genjot Realisasi Program Pengentasan Kemiskinan Tanggamus, Target Satu Digit di 2026

SKYSHI MEDIA— Pemerintah Kabupaten Tanggamus semakin agresif dalam mempercepat program pengentasan kemiskinan dengan target menekan angka kemiskinan hingga satu digit pada 2026. Hal ini ditegaskan Wakil Bupati Tanggamus, Agus Suranto, selaku Ketua Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK), dalam Rapat Koordinasi Teknis (Rakortek) TKPK Kabupaten Tanggamus Tahun 2025, yang digelar di Aula Kantor Bupati pada Kamis (9/10/2025).

Dalam sambutannya, Wabup Agus Suranto menekankan bahwa kemiskinan bukan sekadar persoalan keterbatasan ekonomi, tetapi juga menyangkut akses pendidikan, kesehatan, lapangan pekerjaan, dan pemberdayaan masyarakat. “Pengentasan kemiskinan adalah wujud nyata kepedulian sosial dan komitmen kita bersama untuk menciptakan masa depan yang lebih sejahtera bagi masyarakat Tanggamus,” ujarnya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), tren angka kemiskinan di Tanggamus menunjukkan penurunan signifikan. Pada tahun 2024, angka kemiskinan tercatat 10,28%, turun dari 10,52% pada tahun sebelumnya. Hingga Triwulan II 2025, angka ini kembali turun menjadi 10,1%. Pemerintah menargetkan angka kemiskinan turun menjadi 10,05% di akhir 2025, dan secara bertahap menurun hingga 8,95% pada tahun 2030. Target-target ini menjadi acuan strategis dalam penyusunan program dan kegiatan yang berdampak langsung terhadap masyarakat.

Untuk mempercepat realisasi program, Pemkab Tanggamus mengalokasikan anggaran pengentasan kemiskinan sebesar Rp219,53 miliar dalam APBD Murni 2025. Anggaran ini meningkat menjadi Rp236,82 miliar pada Perubahan APBD 2025, dengan penambahan terbesar pada Dinas Kesehatan senilai Rp20 miliar untuk memperluas kuota PBI-BPJS dan mendukung layanan kesehatan masyarakat miskin.

Hingga Triwulan III 2025, realisasi keuangan program pengentasan kemiskinan telah mencapai Rp105 miliar atau 44,34%, sementara realisasi kinerja mencapai 45%. Masih terdapat sisa anggaran Rp131,8 miliar yang harus segera direalisasikan agar manfaat program dapat dirasakan langsung oleh masyarakat. Wabup Agus menegaskan, semakin cepat program berjalan, semakin cepat pula masyarakat merasakan dampaknya.

“Pemerintah daerah telah menyiapkan langkah-langkah strategis, mulai dari penguatan koordinasi antar perangkat daerah, pengoptimalan anggaran, hingga pemantauan intensif program hingga ke tingkat pekon. Semua pihak harus bergerak cepat dan bersinergi,” tegas Wabup.

Dalam Rakortek tersebut, Wabup Agus juga menyoroti perlunya penguatan pemberdayaan masyarakat. Program pengentasan kemiskinan tidak hanya fokus pada bantuan langsung, tetapi juga mencakup pelatihan keterampilan, pemberian modal usaha mikro, dan pendampingan usaha produktif. Hal ini bertujuan agar masyarakat mampu mandiri secara ekonomi dan berkontribusi pada pembangunan daerah.

Selain itu, Wabup Agus meminta seluruh camat, kepala pekon, dan perangkat daerah yang membidangi program pengentasan kemiskinan untuk aktif melaporkan progres program. Monitoring dilakukan secara rutin melalui sistem informasi terpadu agar setiap manfaat program dapat tersalur tepat sasaran dan mengurangi risiko tumpang tindih.

“Peran masyarakat juga sangat penting. Tidak hanya menjadi penerima program, tetapi aktif berpartisipasi dalam pengawasan, masukan, dan kolaborasi. Dengan begitu, solusi pengentasan kemiskinan akan lebih efektif dan berkelanjutan,” pungkasnya.

Rakortek ini dihadiri seluruh jajaran perangkat daerah, camat, kepala pekon, serta perwakilan masyarakat yang tergabung dalam program pengentasan kemiskinan, menegaskan komitmen Pemkab Tanggamus untuk menghadirkan kesejahteraan yang merata di seluruh wilayah Bumi Begawi Jejama.***