SKYSHI MEDIA– Penulis muda asal Bandar Lampung, Muhammad Alfariezie, kembali mencuri perhatian dunia sastra lokal lewat naskah terbarunya, *Dusun Keramat Desa Sumber Muncul*. Manuskrip ini kini tengah berburu donatur dan penerbit agar bisa resmi menjadi novel kedua Alfariezie setelah karya pertamanya mendapat sambutan hangat di kalangan pecinta literasi Lampung.
Berbalut genre horor, novel ini tidak sekadar menakut-nakuti. Alfariezie mengemas kisahnya sebagai horor sosial yang menyoroti gelapnya kekuasaan, korupsi, dan konsekuensi mistis akibat keserakahan manusia.
Fragmen paling menegangkan dalam manuskrip ini bertajuk *Kepala Istri dan Anak Bungsu*. Adegan hujan deras menjadi saksi tragedi keluarga seorang kontraktor kaya bernama Sahrudin. Rumah megah yang dibangun dari sogokan dan kegaiban justru berubah menjadi panggung kematian.
Dalam narasinya, anak bungsu Sahrudin digiring sosok astral menyerupai ibunya hingga melakukan tindakan tragis dengan cutter di dalam lemari. Sang ibu pun akhirnya terjebak dalam ketakutan yang sama sebelum terjun dari lantai dua. Kejadian ini ditutup dengan kepanikan pembantu dan orang tua yang menemukan tragedi pagi hari, menghadirkan suasana rumah sunyi penuh darah dan bisu, seolah layaknya adegan sinematik horor.
Selain menegangkan, naskah ini juga sarat kritik sosial. Alfariezie menyoroti ketamakan manusia, proyek hasil sogokan, dan moralitas yang runtuh. Horor yang dihadirkan bukan hanya supranatural, melainkan cerminan kegelapan dalam diri manusia.
Dari sisi gaya penulisan, Alfariezie berani menampilkan gore ekstrem, menghadirkan horor yang tidak lazim di sastra Indonesia. Keberanian ini memunculkan pro-kontra, namun sekaligus membuka ruang bagi horor lokal berskala internasional.
Kini, penulis muda ini membuka kesempatan bagi donatur, penerbit, dan komunitas literasi untuk mendukung penerbitan Dusun Keramat Desa Sumber Muncul secara cetak. Dukungan ini tidak hanya membantu lahirnya karya horor lokal berkualitas, tetapi juga mendorong perkembangan sastra Nusantara yang lebih berani dan segar.***